Kuningisasi di Thailand
Yang menarik buat saya ketika disana adalah kepemimpinan raja masih terasa sekali pengaruhnya. Tahun ini merupakan tahun ke-60 kekuasaan raja Bhumibol. Kecintaan terhadap raja sekilas yang bisa saya perhatikan sepertinya bisa diukur dengan mudah yaitu dengan melihat sebaran warna kuning dipelbagai belahan kota dan juga bisa dihitung dari persentase orang berpakaian kuning (khususnya pada hari Senin), warna yang menjadi simbol raja. Ternyata ya memang luar biasa, dan kayaknya bisa menandingi kuningisasi gubernur Jateng, Suwardi jaman orba deh…he he. Di mana-mana setiap Senin orang-orang pada berpakaian kuning, sampai kaos untuk kegiatan yang saya ikutipun warnanya juga kuning.
Cerita lainnya, tepat di hari ulang tahun permaisuri saya pas ada ditengah kota Bangkok dan banyak sekali anak muda memakai slayer biru, biru yang menjadi warna simbol permaisuri (tapi yang ini tidak disertai dengan biruisasi…:). Ulang tahunnyapun disiarin oleh TV dengan kembang api yang bisa nyaingi hanabi Jepang…he he. Pak Harto pernah nggak ya kayak gitu?. Barangkali tanpa dukungan raja, kudeta militer itu mungkin tidak akan berjalan mulus kali ya. Raja kayaknya bukan hanya simbol, tapi masih kuat pengaruhnya, sampe desain pertanianpun raja masih cukup berpengaruh. Kira-kira kalo banyak nelayan Thailand menangkap ikan secara ilegal di wilayah perairan kita (menurut catatan SEAPA sih ada 3000an tiap tahunnya, tapi ini data tahun 2002) masuk bagian pengaruh kebijakan pertaniannya nggak ya?…hus!!
Sayang ya, kita minim sekali memiliki pemimpin yang disukai perilaku politiknya.
Technology, Partnership & Equality