Kenangan bersama almarhum Pak Djar

Pagi tadi melepas keberangkatan pemakaman Prof Sudjarwadi, Rektor UGM Periode 2007-2012, dalam Upacara Penghormatan di Balairung UGM. Upacara terlaksana penuh hikmat dan para takziah memenuhi balairung. Pak Djar, demikian biasa kami memanggilnya meninggal semalam di usia 77 tahun. Jejak karya dan persahabatannya luar biasa. Kalau kawan-kawan main ke Taman Kearifan UGM, itu salah satu diantaranya, dan kalau sahabat tentu tidak terbilang banyaknya. Saya menjadi salah satu saksi kerendahan hati, kesederhanaan dan kebijaksanaan beliau dalam memimpin dan bermasyarakat. Terakhir bersilaturahim akhir tahun lalu dan ngobrol lama di serambi rumah beliau.

Pertama kenal pak Djar waktu sekolah di Jepang dan kebetulan ada kunjungan ke kampus kami di Universitas Ibaraki di penghujung 2009, dan sangat terkenang karena beliau memberikan banyak koin buat putri kami…:) dan meminta agar menghubungi segera saat pulang setelah selesai studi. Setelah balik ke #ugmyogyakarta menjelang April 2010, kebetulan saya tidak menghadap dan beliau malah yang menelpon untuk segera bertemu. Dalam pertemuan berikutnya beliau meminta untuk membantu seksi baru yang dibentuk di salah satu direktorat, tetapi saya malah tidak dapat memenuhinya karena satu dan lain hal. Saya pikir beliau terganggu dengan keputusan itu, tetapi malah diajak gabung dengan teman lain yang bernama Up2R UGM, semacam taskforce percepatan pencapaian Renstra UGM saat kepemimpinan beliau. Up2R sebenarnya kumpulan beberapa doktor muda, baru pulang studi, dan menjadi kawan diskusi pak Djar, yang saya rasa secara tidak langsung melalui unit ini pak Djar mendidik kami belajar banyak hal.

Menuliskan pikirannya adalah salah satu yang saya kagumi dari beliau. Seringkali saya amati beliau share hasil refleksinya dalam butir-butir yang jelas dan pesan yang kuat. Barangkali karena itu, kami diminta masing-masing menulis satu bab ringkas tentang ilmu yang didalami masing-masing dan kemanfaatannya, maka jadilah satu buku sederhana “Ilmu untuk Rakyat – Untaian Cinta dari Kampus Biru” (sampul buku ini masih saya lihat sebagai profil picture WA beliau). Up2R sekalipun tidak ada lagi tapi kami hingga saat ini masih menjadi sahabat dan seperti keluarga yang tersambung terus menerus, maturnuwun pak Djar. 

Dan kini, engkau telah mendahului kami dengan teladan yang akan kami kenang. Seperti pengantar pidato penghormatan dari ketua Dewan Guru Besar, Prof Baiquni, yang mengutip Alquran surat  Al-Fajr, doa kami menyertai, selamat beristirahat dan semoga kelak berkumpul di jannatun na’im…aamin YRA…. يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً  فَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِى وَٱدْخُلِى جَنَّتِى “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu, masuklah ke dalam golongah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!” (QS. Al-Fajr: 27-30).