Pengabdian

Peningkatan Ketahanan Sosial Ekonomi Nelayan di Kawasan Industri Semen PT Holcim Indonesia Tbk Tuban Plant Kabupaten Tuban Melalui Kegiatan Pemberdayaan

https://www.instagram.com/p/BMsFgn6lbNI/

Usaha perikanan terutama perikanan tangkap bersifat quick yielding (cepat memberikan hasil) dan profitable, meskipun berisiko. Namun demikian, kenyataanya pelaku usaha perikanan tangkap, terutama nelayan skala kecil dan nelayan buruh pada umumnya berpendapatan rendah, dan rentan miskin atau kurang sejahtera. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh nelayan dalam kegiatan penangkapan adalah ketergantungan terhadap kondisi ketersediaan sumberdaya ikan dan kondisi alam. Bahkan, pada beberapa daerah sudah mengalami lebih tangkap. Masalah lain yang dihadapi nelayan adalah penguasaan teknologi, aksesisibilitas terhadap sarana dan prasarana, modal, pasar dan insentif yang sangat rendah. Disamping itu, kelembagaan nelayan juga kurang berperan dalam meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan. Selain itu, aktivitas lain di sekitar lingkungan mereka hidup juga sanga berpengaruh terhadap kehidupan dan penghidupan mereka, para nelayan.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan kegiatan kemitraan antara PT Holcim Indonesia Tbk dengan masyarakat dua desa yaitu Desa Socorejo dan Glodonggede, dan didukung oleh beberapa staf di Departemen Perikanan UGM. Kegiatan diselenggarakan selama tiga tahun. pada tahun ke-I dilakukan beberapa akivitas seperti persiapan, penyuluhan, pelatihan, pendampingan maupun fieldtrip, termasuk pemberian hibah peralatan baik pengolahan maupun penangkapan. Kegiatan pada tahun kedua dilakukan berdasarkan rencana kegiatan pada tahun
sebelumnya. Kegiatan dilaksanakan secara berkelanjutan secara bertahap yang dimulai dari penyuluhan, pelatihan, manajemen kelompok, dan monitoring Fish Apartment. Kegiatan ini tentu saja terus dievaluasi keberadaannya. Kegiatan tahun ketiga dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang diusulkan. Adapun program yang telah dilakukan, meliputi program peningkatan kemampuan dan kapasitas kelembagaan Kelompok Pengolah Ikan Sari Laut dan Putri Bahari, penyuluhan, pelatihan dan pembentukan kelompok usaha baru (selain Socorejo dan Glondonggede), penyuluhan dan pelatihan teknis pengoperasian pabrik tepung ikan serta manajemen dan pemasaran produk yang dihasilkan, dan peningkatan penyediaan sumber daya perikanan melalui penyuluhan, pelatihan dan penyediaan fish apartment.

Pages: 1 2 3